Rabu, 28 November 2012


Cara Baik Menetaskan Telur Bebek


Cara Menetaskan Telur Bebek itu yang akan penulis uraikan disini, sebelumnya di telah di postkan juga Cara Menetaskan Telur Puyuh. Tidak jauh berbeda cara dan metode yang akan kita lakukan dalam menetaskan telur puyuh maupun Telur Bebek, untuk mengetahui cara menetaskan nya tak kanberlama-lama langsung saja kita simak.

Yang pertama kita perhatikan adalah Pemilihan Telur Bebek yang akan kita tetaskan, untuk memperoleh Telur Bebek yang baik
disarankan untuk memiliki Indukannya sendi, jadi kita dapat memastikan bahwa Telur yang akan kita tetaskan berkualitas baik. dibandingkan kita membelinya di pasar akan membuat kita kesulitan dalam memilih Telur yang Baik.

Calon Indukan yang baik memiliki ciri sebagai berikut :
  1. Bebek yang siap bertelur berumur 4-5 bulan.
  2. Jenis Bebek Rambon lebih disarankakn karna dapat di Ternakan dimana saja, baik dengan digembalakan, maupun dikandang.
Untuk Telur yang Baik Memiliki Ciri :
  1. Jangan menetaskan telur bebek yang berwarna terlalu putih atau terlalu biru (Jika telur bebek terlalu putih biasanya DOD nya kecil, jika telurnya terlalu biru biasanya susah pecah dan jika berhasil biasanya bebeknya lumpuh)
  2. Telur bebek yang ditetaskan jangan berumur lebih dari 4 hari. Telur bebek yang berumur lebih dari 4 hari biasanya kualitasnya sudah kurang bagus
  3. Telur dalam kondisi bersih.
  4. Kulitnya halus.
  5. Tebal kulitnya rata, agar saat menetas dapat serentak.
Setelah Telur Bebek yang akan di tetaskan sudah ada dan siap, kita akan mempersiapkan untuk menuju proses penetasan. Proses penetasan dapat kita lakukan dengan menggunakan Mesin Penetas Telur yang terbuat dari kayu, dimana Alat ini harus dapat menjaga suhu di dalamnya dan menjaga kelembaban-nya. untuk cara membuat Box Mesin Penetas Telur dapat dilihat disini.

Untuk apa saja yang harus dilakukan selama Telur Beber berada di dalam Mesin Penetas dapat kita simak Sebagai Berikut :
  1. Atur suhu dan kondisikan agar terjaga stabil.                                                                              Untuk umur telur 1 – 24 hari 38oC  ( 99oF – 101oF )
    Untuk umur telur 25 – 28 hari sebaiknya  di turunkan 1 s/d 2oF
  2. Mengatur kelembapan ,  yang baik dalam mesin tetas dari hari ke 1 sampai hari ke 25 yaitu antara 55% – 65% setelah hari ke 25 kelembapan sebaiknya dinaikan menjadi 75%. Pada  mesin tetas sederhana untuk mengatur kelembapan dengan cara menaruh bak / baki yang diisi air di bawah rak telur dan untuk menambah kelembapan dengan menyemrot telur dengan air secukupnya setelah itu diangin anginkan,  dilakukan setiap beberapa kali ( 2 – 3 kali ) dalam satu hari  pada saat pembalikan telur.
  3. Candling (memeriksa perkembangan telur  dengan cara meneropong telur  menggunakan cahaya lampu). 
    Pemeriksaan Pertama : Pada hari ke 4                                                                               Pemeriksaan Kedua    : Pada hari ke 10
    Pemeriksaan Ketiga   :  Pada hari ke 20,                                                                                        Telur yang kosong atau mati harus segera di singkirkan.
  4.  Menjaga Posisi telur  dan pembalikannya secara teratur, disarankan pada jam yang sama dan jangan terlalu lama membuka Box Mesin Penetas karna suhu didalamnya akan turun dan berefek kegagalan.
    Lebih Jelasnya Seperti Prosedur Dibawah ini :
    -         Pada Mesin tetas sederhana biasanya sebagian penetas ada yang menempatkan telur dengan posisi tergeletak ( tiduran ) dan ada juga penetas yang menempatkan telur dalam mesin dengan posisi berdiri miring 45 derajat dengan bagian tumpul diatas.telur dan ditempatkan pada rak yang sama dari proses awal sampai akhir penetasan.
    -       Pada hari ke 2 s/d hari ke 25 pembalikan telur dilakukan 3 kali sehari., telur juga perlu di angin anginkan selama 5 – 10 menit, waktu pelaksaan pembalikan telur ini dapat bersamaan dengan pembasahan ( telur disemprot air secukupnya ) biarkan pintu mesin tetas terbuka sebentar untuk mengangin -  anginkan telur.
    -       Setelah hari ke 25 atau pada tiga hari terakhir menjelang penetasan sebaiknya telur tidak perlu di balik / di putar. kelembapan perlu dinaikan sedikit untuk membantu proses retaknya cangkang (pipping ).
Semoga artikel ini dapat bermanfat dan akan membatu pembaca dalam memulai Berternak Bebek

Proses Penetasan
Hari ke-1
• Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
• Ventilasi ditutup rapat
• Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-2
• Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
• Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-3
• Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
• Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
• Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Peneropongan
• Telur kosong
• Keadaan di dalam telur tampak jernih, tanpa ada serabut-serabut urat, rongga udara tidak terdapat perubahan dan tidak tampak adanya kehidupan. Kuning telur. Telur dikeluarkan dari mesin tetas dan masih baik untuk dikonsumsi.
• Telur mati
• Telur mati ditandai dengan bintik hitam atau pelangi warna merah dan tidak menunjukkan adanya pergerakan dari kehidupan. Telur yang sudah yakin mati dapat langsung dikeluarkan dari mesin tetas, akan tetapi telur yang masih meragukan statusnya dibiarkan dulu dengan diberi tanda khusus.
• Telur hidup
• Ditandai dengan adanya serabut urat, rongga udara meluas dan tampak adanya kehidupan di dalam telur.
Hari ke-4
• Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
• Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
• Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-5
• Pembalikan telur harian
• Ventilasi dibuka ½ bagian
• Kontrol suhu (38°C)
Hari ke-6
• Pembalikan telur harian
• Ventilasi dibuka ¾ bagian
• Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-7
• Pembalikan telur harian
• Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
• Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke-8 sampai ke-13
• Pembalikan telur harian
• Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
• Pembalikan telur harian
• Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke 15 sampai ke-20
• Pembalikan telur harian
• Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
• Pembalikan telur harian
• Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
• Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-22 sampai ke-25
• Pembalikan telur harian
• Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-26 sampai ke-27
• Pembalikan telur dihentikan
• Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
• Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
• Telur-telur sudah banyak yang menetas
• Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
• Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
• Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari.
Sumber:  supriyadi-teknologi dot blogspot dot com